Dapatkan informasi menarik seputar hobi, bisnis, tutorial, tips dan trik, serta edukasi dengan cara murah meriah

Kamis, 29 Maret 2018

Bagian-bagian Kerja di Pabrik Mobil dan Sepedamotor

Bekerja di pabrik industri memang menjadi salah satu tujuan utama bagi sebagian orang terutama bagi yang memiliki basic pendidikan teknik atau kejuruan. Bahkan sekarang ini banyak sekali yang memilih untuk belajar pada sekolah kejuruan. Ada banyak sekali pabrik-pabrik industri yang bergerak dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang elektronik, otomotif, tekstil, mesin dan lain-lain. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang apa saja bagian-bagian kerja di pabrik industri otomotif.

Industri otomotif merupakan salah satu industri terbesar saat ini, dengan jumlah pabrik dan karyawan yang begitu banyak. Hal ini dikarenakan adanya minat yang besar dalam bidang otomotif. Mengingat semua orang pasti menggunakan produk-produk otomotif seperti mobil, motor dan sparepart-nya. Peminat otomotif yang begitu banyak menjadi alasan utama banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri otomotif ini. Selain itu produk-produk otomotif saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi semua orang.

Misalnya saja jika kita ingin bepergian dengan jarak yang jauh pasti kita tidak mungkin akan berjalan kaki atau naik sepeda bukan? Pasti kita akan menggunakan kendaraan baik itu motor, mobil atau angkutan umum lainnya. Lalu, apa alasannya banyak orang yang ingin bekerja di pabrik industri otomotif? Alasannya yaitu karena perusahaan otomotif lebih stabil dibandingkan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang lain. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang ingin bekerja di pabrik otomotif baik itu sepedamotor, mobil atau pabrik sparepart-nya. Berikut ini adalah bagian-bagian apa saja yang ada pada pabrik otomotif.

Bagian-bagian Kerja Pabrik Mobil dan Sepedamotor

Pada dasarnya pabrik mobil dan sepeda motor memiliki banyak kesamaan dalam hal pembagian departemen-nya karena sama-sama bergerak dibidang otomotif. Nah, berikut ini langsung saja kita akan bahas satu persatu bagian-bagian tersebut.

1. Bagian Produksi

Pada bagian produksi ini ada beberapa departemen yang saling berhubungan satu sama lain. Yang apabila terjadi masalah atau kendala pada salah satu bagian produksi, maka bagian produksi yang lain juga akan terhambat bahkan bisa jadi ikut bermasalah. Inilah alasan mengapa pada bagian produksi ini saling berhubungan satu sama lain. Pada bagian produksi, adalah bagian yang paling banyak memiliki jumlah karyawan dibandingkan dengan bagian lainnya. Hal ini karena pada bagian produksi memiliki beberapa bagian yang juga memerlukan banyak tenaga kerja. Apa saja bagian-bagian produksi itu? 

a. Dies Manufacturing Department (DMD)

Bagian ini adalah bagian yang memproduksi cetakan-cetakan yang digunakan untuk mencetak komponen mesin seperti kepala silinder, blok silinder dan lain-lain. Bahan yang digunakan untuk membuat cetakan tersebut biasanya menggunakan pasir cetak, yaitu pasir khusus yang digunakan untuk mencetak logam cair menjadi komponen mesin.

b. Die Casting

Die casting adalah bagian yang mencetak komponen mesin, dari bahan yang tadinya berupa campuran logam khusus yang masih berbentuk cair kemudian dimasukkan ke cetakan yang sudah disediakan. Cetakan tersebut dibuat oleh bagian DMD yang dikirimkan ke bagian die casting untuk mencetak komponen mesin. Didalam bagian die casting ini terdapat tempat peleburan dan pencampuran logam khusus sebagai bahan pembuatan komponen mesin. Tak heran jika di bagian ini memiliki temperatur yang cukup panas.

c. Machining

Machining adalah bagian yang bertugas untuk melakukan finishing dari komponen mesin yang sudah dicetak oleh bagian die casting. Finishing yang dimaksud adalah membuat komponen agar memiliki bentuk yang sesuai dengan ketentuannya. Pada bagian ini biasanya menggunakan mesin bubut CNC untuk membentuk komponen. Setelah selesai dibentuk, komponen tersebut dirapikan agar lebih rapi dan presisi menggunakan mesin otomatis atau secara manual menggunakan alat khusus seperti gerinda, kikir atau ampelas. 

d. Painting (Pengecatan)

Seperti namanya, bagian ini bertugas melakukan pengecatan komponen baik itu komponen berupa logam atau plastik. Bagian painting ini terbagi menjadi dua divisi, yaitu Painting Steel  dan Painting Plastik. Painting Steel bertugas untuk mengecat komponen yang memiliki bahan logam seperti komponen mesin, rangka, dan bodi kendaraan. Painting Plastik juga memiliki tugas yang sama namun bedanya komponen yang dicat terbuat dari plastik.

Tujuan dari pembagian divisi painting ini adalah karena kedua bahan tersebut yaitu logam dan plastik memiliki perlakuan khusus yang berbeda, baik itu dari cara kerja maupun bahan yang digunakan untuk pengecatan. Jika tidak dibagi menjadi dua divisi maka pasti akan terjadi ketidakteraturan yang dapat berakibat fatal seperti kesalahan proses, kecelakaan kerja bahkan kebakaran. Karena pada bagian painting ini banyak menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti cat dan thiner sebagai bahan pengencer atau pengemulsi cat agar tidak menggumpal.

e. Plastic Injection

Bagian ini bertugas untuk mencetak komponen yang berbahan plastik. Proses pencetakannya yaitu menggunakan metode injeksi dengan menggunakan alat khusus. Bahan dasarnya yaitu menggunakan bijih plastik yang telah dilebur atau dilelehkan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses pencetakan komponen. Setelah komponen selesai dicetak, proses selanjutnya yaitu merapikan sisa-sia proses pencetakan sengan membuang bagian-bagian yang tidak diperlukan. Setelah itu baru komponen tersebut dibawa ke bagian painting plastic untuk dilakukan pengecatan atau bisa juga langsung dibawa ke bagian assembling untuk dirakit.

f. Welding

Bagian welding merupakan bagian pengelasan yang bertugas untuk membentuk, menyambung atau merakit komponen seperti rangka, bodi atau yang lainnya. Pada bagian ini dibagi menjadi beberapa tugas yaitu seperti membentuk komponen, menyambung komponen dan merapikan komponen yang telah selesai diproses. Ada beberapa teknik pengelasan yang biasanya digunakan pada bagian ini, seperti dengan menggunakan las karbit (Asetilene), las listrik dan las CO.

Tujuan dari penggunaan teknik las yang berbeda tersebut adalah menyesuaikan dengan bahan komponen yang akan dilas. Jika bahannya tipis biasanya akan menggunakan las karbit atau las listrik. Karena jika menggunakan las CO, maka akan merusak komponen yang memiliki ketebalan yang tidak sesuai. Selain itu dari tingkat kekuatan sambungan las juga menjadi alasan mengapa adanya perbedaan teknik pengelasan tersebut. Bahan yang lebih tebal pasti memerlukan sambungan las yang kuat, untuk itu digunakanlah teknik las CO.

g. Assembling (Perakitan)

Bagian assembling adalah bagian yang bertugas merakit komponen menjadi sebuah unit. Biasanya ada beberapa bagian assembling yaitu Assembling Unit, Assembling Engine dan Assembling Wheel.
Assembling Wheel yaitu bagian yang merakit komponen-komponen roda penggerak pada kendaraan.
Assembling Engine yaitu bagian yang merakit komponen-komponen mesin agar menjadi sebuah unit mesin yang nantinya akan dipasang pada kendaraan.

Assembling Unit yaitu bagian akhir dari seluruh tahapan assembling atau perakitan yang bertugas merakit seluruh komponen kendaraan mulai dari mesin, rangka, transmisi (pada pabrik mobil), roda, bodi kendaraan dan komponen lainnya.

Dalam proses assembling biasanya dilakukan dengan cara manual atau dengan alat bantu khusus untuk mempercepat proses perakitan. Alat bantu yang digunakan yaitu menggunakan Impact dan Impuls sehingga sangat membantu mempermudah dalam perakitan, selain itu penggunaan alat bantu tersebut dapat mempercepat proses perakitan sehingga waktu yang diperlukan untuk merakit sangatlah singkat dan lebih cepat. Misalnya saja dalam pabrik yang memproduksi sepedamotor, waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit sepedamotor adalah 22 detik saja. Terbayang bukan betapa cepatnya waktu yang diperlukan untuk memproduksi satu unit sepedamotor.

Hal ini bisa dilakukan karena ada begitu banyak bagian-bagian yang berperan dalam produksi sepedamotor. Selain itu peranan operator assembling juga tak kalah penting karena harus melakukan pekerjaannya dalam waktu 22 detik untuk setiap sepedamotor. Dalam line produksi assembling, ada banyak sekali operator assembling yang bekerja. Pembagiannya yaitu setiap station kerja diberi jarak sekitar 1-2 meter sepanjang line assembling pada kanan dan kirinya. Jadi memang bukanlah hal yang aneh apabila dalam proses perakitan sepedamotor hanya memerlukan waktu 22 detik untuk membuat satu unit sepedamotor.

h. Bagian Repair (Perbaikan)

Tugas dari bagian ini adalah repairing atau memperbaiki kesalahan dalam proses produksi. Bagian repair ini ada pada setiap bagian produksi baik itu pada bagian machining, casting, welding, painting maupun assembling. 

i. Final Inspection

Final inspection adalah bagian yang bertugas untuk mengecek, mengontrol dan menguji unit baik itu unit mesin atau unit kendaraan yang telah selesai diproduksi. Tujuan dari final inspection ini adalah memastikan setiap komponen terpasang dengan benar tanpa ada kesalahan seperti kerusakan komponen, kerusakan karena proses produksi dan memastikan setiap komponen kendaraan dapat berfungsi dengan benar. Apabila ditemukan adanya kesalahan atau kerusakan pada komponen atau unit kendaraan, maka selanjutnya akan dibawa ke bagian repair untuk dilakukan perbaikan dan penanganan lebih lanjut. 

j. PPIC

Bagian PPIC adalah bgian yang bertugas untuk menyuplai komponen-komponen ke bagian-bagian produksi seperti menyuplai baut, mur dan part-part lain yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu bagian PPIC ini juga bertugas untuk membuat planing produksi sehingga setiap bagian produksi dapat mengetahui berapa jumlah yang akan diproduksi dan model apa saja yang akan dikerjakan. 

2. Bagian Quality

Kualitas merupakan hal yang wajib bagi setiap perusahaan manufaktur ataupun perusahaan yang memproduksi sebuah barang. Karena kualitas merupakan salah satu yang paling diutamakan agar produk yang dihasilkan tersebut sesuai standar produksi yang telah ditentukan. Namun sebenarnya menjaga kualitas adalah tanggung jawab setiap bagian terutama menjadi tanggung jawab operator produksi itu masing-masing. Prinsip utama dari bagian quality adalah Jangan menerima barang reject (rusak) dan jangan meneruskan barang reject.

Maksudnya yaitu kita tidak boleh menerima barang yang rusak dan jangan menggunakan atau memasang barang yang rusak tersebut untuk diteruskan ke proses produksi berikutnya. Jadi jika ada barang yang rusak maka pisahkan barang tersebut dan letakkan pada tempat khusus yang telah disediakan untuk part-part reject. Atau apabila mendapati barang yang rusak segera laporkan kepada pimpinan kerja yang sudah standby diarea kerja anda agar dilakukan penanganan lebih lanjut.

Bagian quality ini bertugas untuk menindaklanjuti barang-barang reject tersebut untuk diteliti lebih lanjut apakah rusak karena proses produksi atau memang rusak dari bagian yang menyuplai barang tersebut. Selain itu bagian quality juga bertugas untuk mengontrol setiap proses produksi yang berjalan pada setiap bagian produksi. Karena memang bagian quality itu ada pada setiap bagian produksi untuk memastikan tidak adanya barang reject. Kalaupun ada maka dapat segera ditangani sehingga tidak menghambat proses produksi yang sedang berjalan. Bagian quality terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Quality Control Organizer (QCO)

Yaitu bagian quality control yang bertugas untuk mengontrol, menganalisa, dan mengatasi masalah yang berhubungan dengan kualitas setiap komponen dan unit kendaraan. Selain itu QCO juga bertugas untuk mengontrol dan melakukan pengetesan alat yang digunakan untuk melakukan proses produksi agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan. QCO juga bertugas untuk mengorganisir semua bagian quality yang ada pada setiap bagian produksi. 

b. Quality Control Line (QCL)

Merupakan bagian dari QCO yang bertugas langsung di line produksi untuk memastikan kualitas tetap berjalan di bagian produksi agar tidak ada masalah yang berhubungan dengan kualitas suatu produk. QCL biasanya akan selalu standby di area kerja pada setiap bagian produksi sehingga apabila ada masalah maka dapat segera ditangani dengan baik.

Selain bertugas mengawasi kualitas yang berjalan di area produksi, QCL juga memiliki tanggung jawab untuk menangani barang reject, melakukan analisa dan melaporkan masalah yang ada kepada pihak QCO untuk ditindak lebih lanjut. Intinya jika terjadi masalah pada bagian produksi yang berhubungan dengan kualitas, maka QCL akan segera mengatasinya. Dan apabila masalah tersebut memerlukan penanganan yang lebih lanjut maka akan dilakukan koordinasi dengan QCO untuk diteliti dan menjari jalan keluar guna mengatasi masalah yang ada.

Protected by Copyscape

3. Bagian Safety

Pernahkah anda mendengar kalimat, UTAMAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. Ya, itulah prinsip utama dalam bekerja dimana pun itu. Kesehatan dan keselamatan adalah hal utama dan wajib kita perhatikan demi keamanan diri kita sendiri. Untuk itu didalam sebuah perusahaan manufaktur diperlukan adanya bagian Safety yang bertugas untuk memastikan bahwa safety benar-benar berjalan di setiap area kerja. Setiap karyawan yang ada di area kerja wajib untuk mengutamakan keselamatan dirinya dan juga keselamatan orang lain serta keselamatan lingkungan kerja.

Keselamatan diri yaitu menjaga keamanan diri sendiri saat berada diarea kerja dengan tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah ditentukan. APD yang digunakan untuk setiap bagian berbeda-beda menyesuaikan dengan area tempat kerja dan juga proses kerja yang ada di area tersebut. Misalnya saja jika diarea welding maka wajib untuk menggunakan APD berupa kacamata las. Penggunaan APD yang tidak tepat juga bisa berdampak pada keselamatan.

Misalnya saja jika anda berada diarea welding dan akan menggerinda komponen maka gunakanlah kacamata transparan bukan menggunakan kacamata las. Jika anda menggerinda tapi menggunakan kacamata las maka bisa saya pastikan dan saya yakin anda tidak dapat melihat apa-apa. Melihat keadaan sekitar saja sudah gelap apalagi menggerinda, bisa-bisa yang ada malah terjadi kecelakaan kerja.

Memang terdengar konyol namun hal ini memang benar adanya dan benar-benar terjadi. Suatu ketika saya sedang berada diarea welding dan melihat seorang operator memegang gerinda namun yang dipakai bukan kacamata transparan tetapi kacamata las. Langsung saja sebagai rekan kerja yang baik saya mengingatkan orang tersebut untuk segera mengganti kacamata yang digunakan agar sesuai dengn APD yang benar.

Usut punya usut ternyata orang tersebut adalah karyawan baru yang belum lama bekerja dan masih beberapa hari bekerja diarea welding. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab sering terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan baru. Karena memang tidak semua karyawan yang masuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Sering terjadi karyawan yang memiliki keahlian listrik bekerja diarea welding, karyawan yang memiliki keahlian welding, ditempatkan di area painting.

Atau seperti yang saya lihat sendiri pada saat training ditempatkan dibagian welding namun pada saat penempatan diarea kerja malah ditempatkan di area yang sama sekali tidak berhubungan dengan welding. Hal ini tentunya sangat merugikan dan dapat menimbulkan kesalahan bahkan kecelakaan kerja karena harus menyesuaikan diri dengan area kerja yang tidak sesuai dengan keahlian atau tidak sesuai dengan pada saat training. Mungkin itu sedikit curahan hati tentang keprihatinan saya melihat rekan saya yang banyak mengalami hal tersebut.

Kembali ke topik Bagian Safety. Tugas dari bagian ini selain memastikan safety berjalan diarea kerja yaitu memastikan keamanan dan keselamatan area kerja. Jika terjadi kecelakaan kerja baik itu didalam area kerja (Accident In Plant) maupun diluar area kerja (Accident Out Plant) maka bagian safety akan melakukan pengecekan langsung dilapangan di tempat terjadinya kecelakaan tersebut.

Hal yang dilakukan yaitu menganalisa serta mencari penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu apabila terjadi kebakaran atau kecelakaan kerja yang berdampak pada lingkungan area kerja maka bagian safety akan melakukan penanganan langsung untuk mencegah agar tidak meluas. Bagian safety juga sering melakukan pengecekan rutin seperti patroli ke setiap bagian area kerja guna mencegah adanya kelalaian yang dapat menimbulkan kerugian seperti kebakaran dan kecelakaan kerja.

Jika anda tidak menggunakan APD yang sudah ditentukan pada saat bekerja atau saat berada diarea kerja maka siap-siap anda akan ditindak tegas oleh bagian safety. Selain anda sendiri yang ditindak, pimpinan kerja anda juga pasti akan ditindak tegas. Jadi dampaknya tidak hanya pada diri anda sendiri namun pada semua orang bahkan lingkungan kerja anda juga akan terkena dampaknya. Tindakan tegas ini memang sangat perlu dilakukan agar keamanan dan keselamatan kerja tetap terjaga dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Itulah beberapa bagian-bagian yang ada pada pabrik mobil dan sepeda motor. Pada dasarnya semua pabrik memiliki kesamaan dengan memiliki bagian-bagian yang tersebut diatas. Semoga artikel ini dapat membantu anda semua yang sedang mencari informasi tentang pengetahuan yang berhubungan dengan area kerja serta bagian-bagian yang ada pada pabrik yang bergerak dibidang manufaktur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar